Kiki Syahnakri merupakan negarawan yang senantiasa tanggap terhadap isu di negara ini, pemikirannya banyak memberikan pengaruh positif bagi kemajuan bangsa indonesia jika diterapkan dalam kehidupan berpolitik atau dalam pemerintahan. Selain itu beliau merupakan pengusaha yang tergolong sukses dan patut diperhitungkan keberadaannya dalam panggung bisnis di negara ini. Setelah lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN) (1971), Kiki Syahnakri yang lahir pada tahun 1947 merintis karir militernya dan menduduki berbagai jabatan penting kemiliteran, antara lain sebagai Asisten Operasi KSAD (1998-1999), Panglima Darurat Militer Timor Timur (September–Nopember 1999), Panglima Daerah Militer IX Udayana (Nopember 1999–Nopember 2000), serta Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Nopember 2000-Mei 2002). Pada tahun 2001 beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT. ITCI dan kemudian sejak tahun 2002 sampai dengan Juli 2005 menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Artha Graha. Sejak Juli 2005 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Artha Graha Internasional.
Kiki Syahnakri lahir pada 1957, bertepatan dengan perjanjian Linggarjati. Dalam perjanjian itu, secara defacto Indonesia sudah berdaulat. Karena orang tua beliau orang pergerakan, keyakinannya kepada kedaulatan dipertegas pada nama Kiki Syahnakri. Kata Syah berarti ‘resmi’. Na dalam bahasa Sunda berarti ‘nya’, sedangkan KRI adalah Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, Syahnakri berarti resminya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi beliau, nama itu sangat berpengaruh dan teramat istimewa. Nama adalah doa, dan terealisasi dalam kehidupan Kiki Syahnakri, beliau senantiasa berupaya dalam memajukan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Selain itu beliau aktif dalam dunia pendidikan, turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) merupakan kampus terbesar di Karawang Jawa Barat yang beliau bina. UNSIKA merupakan perguruan tinggi negeri yang senantiasa tumbuh dan berkembang lebih baik dari tahun ke tahun. Beliau juga aktif sebagai Ketua Bidang Pengkajian Persatuan Purnawirawan TNI AD dan Ketua I Yayasan Jati Diri Bangsa.