Monthly Archives: Juli 2009

Kunyit Pengganti Tinta Pemilu

Seputar Pemilu 2009, Ada yang menarik dari pemilu taun ini, munculnya sebuah terobosan baru, tentang penggunaan prasarana teknis pemilu, yaitu penggunaan tinta pemilu. Cairan kunyit digunakan sebagai pengganti tinta pemilu di Kampung Lebah Ngok, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Laporan wartawan Kompas, Siswi Yunita Cahya Ningrum, Rabu, 8 Juli 2009 | 12:20 WIB

Kunyit memang sangat bermanfaat. Selain untuk obat tradisional dan bumbu masak, kunyit ternyata bisa digunakan untuk pengganti tinta pemilu.

Sebenarnya empat bulan lalu penggunaan kunyit sebagai pengganti tinta pemilu sudah menjadi wacana KPU. “Bisa saja pemilu depan, kita sudah menggunakan kunyit sebagai penanda untuk pemilu,” kata ketua KPU, Abdul Hafiz Anshari, saat berdialog dengan pemuda dan tokoh agama di Hotel Banjarmasin Internasional, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (10/3/2009). sumber:http://pemilu.detiknews.com/read/2009/03/10/135721/1097059/700/ketua-kpu-biasa-saja-kunyit-untuk-tinta-pemilu

Kalimantan Selatan sebagai penghasil palawija terbesar siap memasok keperluan tinta pemilu bahan dasar kunyit. Kunyit bahkan sudah teruji kesiapannya menjadi pengganti tinta penanda pemilu.

Namun ironisnya, terobosan bermanfaat ini tidak terealisasikan dengan baik. Padahal harga tinta dari kunyit tentunya akan lebih murah dari pada tinta yang dipakai saat ini. Harga tinta pada pemilu legislatif per botol 30 cc
sebesar Rp. 29.680,- s/d Rp. 30.751,- , sedangkan pada pemilu presiden harga tinta sebesar Rp.19.750,- untuk 40 cc. Sumber: http://www.kpu.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=5439.

Penelitian di Laboratorium Kimia Universitas Indonesia menunjukan bahwa kunyit setelah di campur dengan bahan tertentu akan efektif menggantikan tinta pemilu yang digunakan hingga saat ini. Hal ini ditegaskan dengan pernyataan ketua KPU sendiri:

“Kemarin juga sudah diuji coba, kunyit setelah dicampur dengan bahan khusus, warna kuningnya tidak mudah hilang sehingga dapat digunakan untuk penanda jari pada pemilu 2009,” papar Hafiz. Hafiz menambahkan hasil penelitian khabarnya membuktikan penanda kunyit tidak dapat hilang dalam waktu seminggu.

Tanya kenapa??

Betapa bersyukurnya kita menjadi bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya baik alam maupun manusianya sendiri. Kasus yang terjadi di TPS di daerah Cirebon mengenai penggunaan kunyit sebagai pengganti tinta pemilu menunjukan bahwa hal sederhana ternyata masih mampu menjadi solusi permasalahan bangsa ini. Kesadaran akan potensi bangsa dan berusaha merealisasikan setiap gagasan bermanfaat serta berguna bagi bangsa ini tentunya harus menjadi perhatian kita bersama.

“Hiduplah Indonesia Raya”

2 Komentar

Filed under reality